Catatan kecil.

Entry ini aku tulis pukul tujuh pagi, sambil merebus air yang akan aku pakai untuk mandi. Aku bangun jam lima, sehabis menunaikan solat Subuh aku berjalan menikmati udara yang belum tercemar. Oh, newspaper boy itu berbaju baru hari ini (not in his usual lousy brown t-shirt)! Dalam keheningan yang menyertai tiga puluh minit perjalanan, aku memejamkan mata dan membiarkan tubuh beristirehat. Enak, fikiran turut sama mendadak ikut meresapi kesunyian pagi.

September telah berakhir. Bulan kesepuluh telah aku jelang, dan lagi 4 hari genaplah 4 tahun aku menitip pengalaman di bumi Mahatma ini. Rasanya baru kelmarin tahun 2006 berlalu. Kadang benak tergoda untuk melontarkan pertanyaan, apa saja yang sudah aku raih selama empat tahun? Apa saja pengalaman yang berhasil aku kumpulkan? Pembelajaran apa yang sudah aku kuasai? Berapa banyak teman yang aku punya? Pencapaian apa yang dapat aku banggakan? Pertanyaan-pertanyaan ini hadir dan menganggu, walau aku cuba mengabaikannya.

Apa pun yang terjadi selama tiga bulan ke depan, sebelum akhirnya kita bersama-sama melepaskan tahun 2010 ini, ingatlah dalam melalui peristiwa sehari-hari, keajaiban-keajaiban kecil yang kita alami dan siapa pun yang kita temui— sesungguhnya hidup tidak pernah berhenti memberi pengajaran, tanpa kita perlu berusaha mencarinya. Sesungguhnya segala kepedihan akan berlalu pada waktunya. Kesedihan akan pergi jika sudah saatnya, dan getir tidak akan tinggal tetap. Begitu juga kebahagiaan, kegembiraan dan ketenangan. Yakinlah cinta adalah sesuatu yang nyata, ada dan layak dipercayai. Tanpa perlu diwadahi. Tanpa perlu dipaksa. Tanpa perlu diundang, atau diusir. Bila tiba masanya, cinta akan datang mengetuk pintu hati. Sesungguhnya, di mana pun kita semua berada, dalam perbezaan yang pelbagai, kita punya hak untuk bahagia. Dan tiada siapa, atau apa pun yang mampu merampasnya kerana Tuhan itu adil.

Itu saja.


Ruang yang aku gemar diam sambil mengarang atau mencuba lagu baru, pada gesekan biola itu ada ketenangan.